Fleksibilitas Logo Pada Media

Dalam disiplin ilmunya, logo perusahaan selalu punya format-format visual alternatif.
Ini dimaksudkan agar logo menjadi lebih fleksibel dalam pengaplikasiannya tanpa harus kehilangan jati dirinya. Atau dengan kata lain publik masih bisa mengenali perusahaan/institusi (lewat logo) walaupun dalam penampilan yang berbeda-beda.

Bayangkan saja manusia, atau yang lebih dekat hmm.. misalnya pacar anda. Pacar anda adalah institusi yang eksistensinya di dunia nyata akan diwakili oleh tubuh yang terdiri dari wajah dan organ lainnya. Mari kita ambil yang paling bisa mewakili, wajahnya.
Wajah ini dalam format penuh (kalau dalam logo berarti full color) anda tentu saja bisa langsung mengenalinya, saat "disajikan" dalam bentuk siluet tampak pinggir anda juga masih bisa mengenalinya, atau crop pada bagian khasnya saja pada wajahnya (misalnya jika matanya sayu tapi itu adalah bagian khas pada wajahnya) maka mungkin anda masih bisa mengenalinya tanpa harus menampilkan bagian lainnya pada wajahnya. Atau tidak? Pacar macam apa anda ini!? hehe..

Seperti itulah logo, prinsip awalnya adalah bagaimana perusahaan (kita ambil contoh kasus perusahaan saja ya) dengan segala kompleksitasnya harus bisa ditunjukkan ke publik lewat satu bentuk visual.

Lewat brief-brief desain dan pengolahan tertentu, hasil akhir pendesainan logo tidak semua seragam stylenya.
Ada yang berbentuk rumit, penuh warna, tapi ada juga yang sangat simpel dengan warna yang sedikit atau memang hanya satu warna, ada yang berupa objek atau tipografi (huruf) atau kombinasi keduanya, sangat variatif.

Tapi PR-nya belum selesai. Perusahaan selalu terkait dengan kondisi dimana mereka harus terhubung dengan publik atau dengan para pelanggannya, salah satu caranya adalah dengan berpromosi. Maka untuk mempromosikan perusahaan mereka beriklan, bisa lewat flyer cetakan, lewat akun instagram, website, sponsorship, merchandise dan lain sebagainya. Pada tahap inilah logo akan dibuatkan format alternatif visualnya, agar logo selalu bisa masuk dalam setiap media.

Jika dalam website logo bisa leluasa tampil dengan format penuh yang full color, lain ceritanya jika dia harus bersanding dengan logo lain pada poster acara misalnya. Atau jika sehubungannya dengan industri pembuatan kaos, logo ini adakalanya jadi punya dramanya tersendiri.

Ini adalah contoh dari penggunaan logo dalam format full color dan hitam putihnya.
Biasanya perusahaan yang sudah mendunia bahkan melampirkan dokumen petunjuk penggunaan logonya pada websitenya.
Kami pernah diorder oleh komunitas Pengguna mobil Mercedes-Benz yang hendak mengadakan acara gahering/touring lintas pulau, ternyata event itu disponsori oleh banyak perusahaan yang barangkali perjanjiannya adalah logo-logo mereka harus tercetak pada kaos.
Logo-logonya cenderung sederhana sebetulnya, tapi warna identitas masing-masing perusahaan berbeda satu sama lain, jika harus disablonkan masing-masing makan akan memakai terlalu banyak screen. Hal ini akan mempengaruhi ke durasi produksi dan tentu saja harga.

Maka solusi yang win-win-nya adalah kami menyarankan agar semua logonya disablon dalam format satu warna, rasionalisasinya selain masalah teknis tadi, juga bahwa hal ini tidak menyalahi kodrat logo. Jadi semua bahagia.
Semoga.

Desain ini pada awalnya full color, tapi mengingat masalah teknis kami bujuk untuk mencetaknya dalam format hitam putih.




























Fleksibilitas Logo Pada Media Fleksibilitas Logo Pada Media Reviewed by TUKANG SABLON KEREN on July 23, 2019 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.