Dalam perjalan bertahun-tahun mengelola konveksi dan tempat sablon, ada fakta bahwa nggak setiap ada order masuk kami lalu bergembira apalagi sampai merayakannya dengan makan-makan di restoran, hehe.. Maksudnya nggak semua jenis order kami bersuka ria menyambutnya. Sad truth.
Misalnya jika kaos paling standar disini berbanderol Rp. 55.000, karena spek tinggi harganya melambung menjadi Rp. 75.000 misalnya, kemudian karena kuantitinya 1000 pcs setelah dinego-nego harga bisa berubah jadi 72.000. Rp 3.000 diskonnya? nampak kecil ya..
Tapi bukankah 1000 pcs x Rp. 3000 adalah sama dengan Rp. 3.000.000? Lumayan ya.
Beberapa calon customer memang terkadang terlalu mendewakan kuantiti, lalu berharap itu jadi daya tawar luar biasa agar harga bisa ditekan serendah mungkin. Padahal kenyataannya jumlah yang banyak itu hanya akan mengurangi biaya pada oprasional saja, selebihnya harga akan tetap mengikuti. Iya bisa lebih murah, tetapi nggak signifikan secara nominal.
Idealnya yang harus diingat juga adalah walaupun harga turun nggak signifikan tetapi jika faktor pengalinya banyak, uang yang bisa dihemat juga tetap banyak.
Jadi terus-terusan fokus di nominal diskon yang nampak kecil, tapi melupakan faktor yang melipat gandakan nominal "kecil" tadi kami kira adalah tindakan yang kurang bijaksana.
Ada kondisi ideal lagi, tanpa bermaksud mendewakan uang, sebetulnya fenomena tadi terjadi karena ada dua variabel yang saling berlawanan saja, nggak saling ketemu. Andaikan saat seseorang di whatsapp tadi disodori hasil costing HPP dan bersedia membayar atau nggak menawar terlalu rendah, sepertinya tulisan ini pun nggak akan pernah lahir.
Oke sebut saja misalnya jika ada order kaos dengan desain yang jumlah warnanya berlebihan, sudah begitu posisi sablonnya banyak; depan, belakang, tangan kanan dan kiri, ada lagi desain di bagian bawahnya, plus sablon label juga. Belum selesai disitu, sablon di semua posisi tadi juga warnanya banyak. Ini adalah mimpi buruk tukang sablon.
"Tapi kalau harganya masuk, bukannya oke-oke saja?" mungkin itu pertanyaan yang akan muncul di benak anda.
Nah itu pula masalahnya, di banyak kasus yang pernah kami temui, customer yang menyodorkan pekerjaan semacam ini juga nggak dibarengi dengan kesiapan dana yang harus disediakan untuk menebus harga produksi yang sudah pasti akan melambung tinggi. Intinya dari awal kami costing HPP saat disodorkan gambar, kami akan mengeluarkan nominal berikut kesiapan mental bahwa projectnya 95% akan batal. 😂
Pernah suatu kali kami diwhatsapp seseorang, memperlihatkan gambar desain kaos dengan kuantiti 500 pcs, speknya seperti yang disebutkan di alinea sebelum ini. Kami memang langsung membayangkan ini akan mahal, tapi untuk validasi kami mencoba komparasikan juga dengan kawan-kawan seprofesi dan seperti yang sudah diduga sebelumnya, HPP yang keluar sungguh luar biasa. Sejurus kemudian kami sebutkan harga produksi final dengan spek tersebut. Hal berikutnya yang terjadi adalah: Nggak ada kejadian apapun! projectnya batal karena memang harga nggak masuk, mereka berharap harganya bisa lebih murah dan mendekati harga basic. Tentu saja jadi buntu.
Misalnya jika kaos paling standar disini berbanderol Rp. 55.000, karena spek tinggi harganya melambung menjadi Rp. 75.000 misalnya, kemudian karena kuantitinya 1000 pcs setelah dinego-nego harga bisa berubah jadi 72.000. Rp 3.000 diskonnya? nampak kecil ya..
Tapi bukankah 1000 pcs x Rp. 3000 adalah sama dengan Rp. 3.000.000? Lumayan ya.
Beberapa calon customer memang terkadang terlalu mendewakan kuantiti, lalu berharap itu jadi daya tawar luar biasa agar harga bisa ditekan serendah mungkin. Padahal kenyataannya jumlah yang banyak itu hanya akan mengurangi biaya pada oprasional saja, selebihnya harga akan tetap mengikuti. Iya bisa lebih murah, tetapi nggak signifikan secara nominal.
Idealnya yang harus diingat juga adalah walaupun harga turun nggak signifikan tetapi jika faktor pengalinya banyak, uang yang bisa dihemat juga tetap banyak.
Jadi terus-terusan fokus di nominal diskon yang nampak kecil, tapi melupakan faktor yang melipat gandakan nominal "kecil" tadi kami kira adalah tindakan yang kurang bijaksana.
Ada kondisi ideal lagi, tanpa bermaksud mendewakan uang, sebetulnya fenomena tadi terjadi karena ada dua variabel yang saling berlawanan saja, nggak saling ketemu. Andaikan saat seseorang di whatsapp tadi disodori hasil costing HPP dan bersedia membayar atau nggak menawar terlalu rendah, sepertinya tulisan ini pun nggak akan pernah lahir.
Kaos orderan dari negeri tetangga. Spek desainnya cukup kompleks, menggunakan beberapa jenis cat dan tambahan aplikasi print and cut untuk logo dadanya. Mahal? iya. Projectnya jadi? Tentu saja. |
Kuantiti Bukanlah Segalanya
Reviewed by TUKANG SABLON KEREN
on
August 27, 2019
Rating:
No comments: