Mejeng di Thailand |
Saat pertama brief, sang founder ingin sekedar merepresentasi keseharian dalam media totebag, sesederhana itu. Dalam imajinasinya, saat peluncuran produk season pertama, tadinya mungkin publik akan melihat ikon alat mandi, atau elemen grafis yang bisa ditemukan di jalan raya, gambar sepatu, kacamata, motor bebek dan lain sebagainya. Itu saja memang, ingin bercerita kembali tentang keseharian.
Tapi rupanya dalam perjalanannya ada kegelisahan lain yang lebih dominan dan lalu tumpah ruah pada produksi season pertamanya ini, perkenalkan HOPENKER (slang dari: HOPE and CARE), brand fashion dengan media utama totebag. Season ini bercerita tentang motivasi, isu-isu positif dan "celoteh" kebaikan lainnya, tetap sederhana memang, jika masih penasaran dengan apa yang sebetulnya ingin diperjuangkan oleh brand ini, silakan mem-follow twitternya di @hopenker.
Berbicara tentang fisik produknya, walaupun ini bukan yang terkeren tapi saya harus memberi kredit lebih kepada foundernya yang juga langsung menggarap detailnya, mulai dari memilih bahan, mengukur hingga memutuskan aksesori apa yang akan ditanamkan, salute!
Tanpa bermaksud promosi, totebag ini bisa jadi alternatif bagi kita untuk merespon isu go green yang sedang hingar bingar dikumandangkan para aktivis lingkungan, seperti juga yang sering dikicaukan admin twitter @hopenker untuk mulai mengganti kantong plastik dengan totebag atas alasan cinta lingkungan hidup.
Sablon SW matsui di atas canvas sueding |
Sayang, setelah dijejali barang, bentuknya jadi tidak karuan, tapi tetep lebih keren dibanding pake keresek :D |
HOPENKER-Season 1
Reviewed by TUKANG SABLON KEREN
on
June 17, 2013
Rating:
No comments: